18 Again Ep 1 Part 3

18 Again Ep 1 Part 3
Tentangsinopsis.com – Sinopsis 18 Again Ep 1 Part 3, Jika Penasaran dengan daftar lengkapnya bisa baca di tulisan yang ini. Kamu juga harus tahu Episode sebelumnya baca di sini.


Dae Young menunggu Da Jung di depan rumah mereka. Tak lama, Da Jung datang tapi dia melewati Dae Young begitu saja. Dae Young : Apa kau baru pulang bekerja? Da Jung pun berbalik, menatap Dae Young.
Da Jung : Kau minum?
Dae Young tanya, haruskah ia berlutut?
Da Jung : Kenapa?
Dae Young : Karena aku bersalah.
Da Jung : Apa salahmu?
Dae Young terdiam.
Da Jung menghela nafas. Ia tahu Dae Young batal naik jabatan. Bukannya menghibur Dae Young, tapi Da Jung kekeuh ingin bercerai. Da Jung mengingatkan kalau besok adalah sidang pertama perceraian mereka.

Dae Young tak mau bercerai. Tapi Da Jung tak peduli.

Da Jung masuk ke rumah. Dia meletakkan tasnya di sofa, lalu berjalan ke meja yang dipenuhi foto-foto keluarga mereka. Saat itu mereka masih bahagia. Da Jung membeku melihat foto-foto keluarganya. Dia masih mengingat momen-momen manisnya yang ada di dalam foto bersama Dae Young dan kedua buah hati mereka.

Diluar, Dae Young menangis menatap ke arah rumah mereka.

Da Jung akhirnya berlari keluar. Tapi Dae Young sudah pergi.

Da Jung kembali ke dalam dan menangis.


Dae Young ke SMA Serim. Dia melihat pialanya saat memenangkan kompetisi basket dulu, serta fotonya bersama tim basketnya yang terpajang di lemari kaca.
Dae Young : Hong Dae Young, apa yang terjadi padamu?

Dae Young pergi ke lapangan basket. Dia mulai mengambil bola dan memantulkan bola ke lantai.
Flashback…


Dae Young memantul-mantulkan bola basket ke lantai. Lalu ia minta Da Jung mengabulkan permintaannya jika ia berhasil. Da Jung mengangguk.
Dae Young minta Da Jung menjadi pacarnya. Setelah itu ia mulai memasukkan bola ke ring dan bolanya masuk. Dae Young senang.
Da Jung : Apa itu? Itu terlalu mudah untukmu.
Flashback end..

Dae Young duduk di lantai dengan napas terengah-engah.
Dae Young : Mudah apanya?

Di bawah ring, berserakan beberapa bola. Sepertinya Dae Young gagal memasukkan bola-bola itu ke ring.
Dae Young mencoba lagi.
“Ini yang terakhir. Jika aku berhasil, keinginanku terwujud. Hong Dae Young, ayo kembali.”
Dae Young mulai menembak.
Bersamaan dengan itu, petir menggelegar dan awan hitam menutupi bulan.

Lampu di ruangan basket tiba-tiba padam.
Dae Young bingung, apa yang terjadi?
Bulan yang tadi ditutupi awan hitam, kembali bersinar terang.
Lampu di ruangan basket menyala.
Dae Young bingung, bolanya masuk apa tidak.

Satpam datang.
“Hei, Nak! Sedang apa kau disana! Cepat pergi!”
“Ah, maafkan aku!” jawab Dae Young lalu pergi.

Dae Young yang kelaparan, mampir ke minimarket. Dia mengambil mie instant sambil berkata kalau cara menyingkirkan lemak di perut adalah dengan tidak makan. Dae Young juga mengambil soju.


Tapi saat mau membayar, si kasir minta KTP Dae Young.
Si kasir adalah Si A!!
Dae Young tertawa, tidak menyangka akan dimintai KTP di usianya. Tapi wajah Dae Young berubah seperti saat dia masih duduk di bangku SMA dulu.


Tapi saat melihat Si A dia kaget.
“Kau! Sedang apa kau disini!” Dae Young gak jadi ngasih KTP nya.
“Apa?”
“Kau seharusnya belajar sekarang!”
Si A tersenyum, nuguseyo?
Dae Young : Nuguseyo? Hei, Hong Si A! Kau…

Teman Si A datang dan tanya ada apa.
Dae Young : Jangan hiraukan aku. Ini masalah keluarga.
“Kau keluarganya?”
“Aku ayahnya.”


“Dasar bedebah gila!” maki Si A.
“Gila? Ayah gila? Kurang ajar ke ayahmu? Selain berbohong, kau pura-pura tidak mengenal ayahmu!”

Dae Young mengajak Si A pulang. Dia menarik tangan Si A.
Teman Si A berusaha menghentikannya, tapi malah kena bentak Dae Young.

Dae Young menyuruh Si A pulang dan keluar duluan.
Tapi saat melihat wajahnya di pintu, dia kaget dan tidak percaya.

Dae Young lalu lari keluar dan melihat wajahnya di kaca mobil orang.
Si pemilik mobil menurunkan kaca.
“Hei anak muda, apa ada masalah?”
“Apa aku terlihat seperti anak muda bagimu?”
Si pemilik mobil yang takut, langsung kabur.

Sementara Si A mengunci pintu mini marketnya. Temannya menghubungi polisi. Dia bilang ada orang gila ngamuk di minimarketnya.
Dae Young kembali ke Si A dan nyuruh Si A buka pintu. Teman Si A bilang dia sudah menghubungi polisi.


Dae Young tidak percaya wajahnya berubah. Dia bahkan sampai mukulin wajahnya sendiri untuk meyakinkan apa dia mimpi atau tidak.
Si A dan temannya makin takut.
Dae Young lalu bilang kalau dia akan kembali setelah menyelesaikan masalahnya. Dae Young pergi.

Si A teriak, kenapa kau harus kembali!
Si A dan temannya lalu berpelukan.
Bersambung ke part 4